Motor Banjiri Jalur Pantura


CIREBON - Pemudik yang menggunakan sepeda motor membanjiri jalur pantura sejak dini hari. Puncak kepadatan terjadi sejak sehabis sahur hingga pukul 11.00, kemarin (8/9). Sedangkan memasuki siang hari, kepadatan berangsur berkurang namun volume kendaraan yang melintas jauh lebih tinggi dari beberapa hari terakhir.
Data dari Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom), sejak H-5 hingga H-3 jumlah pemudik sepeda motor yang melintas dalam rentang waktu 15 menit rata-rata mencapai 300-an kendaraan roda dua. Tetapi, memasuki H-2 kepadatan kendaraan mencapai titik maksimal dengan 2 ribu-an kendaraan roda dua per 15 menitnya.
Dari penghitungan yang dilakukan petugas di Posko Mudik Dishubinfokom di Jl Brighjen Dharsono (By Pass), kepadatan tertinggi terjadi sekitar pukul 08.15-08.30 dimana jumlah kendaraan roda dua mencapai 2.935. “Jumlahnya memang masih fluktuatif, tapi volume kendaraan roda dua yang melintas sudah sangat padat dan jauh lebih tinggi dari beberapa hari kemarin,” ujar Kepala Bidang Angkutan Teknik Sarana dan Prasarana Dishubinfokom, Ujianto ATD, kepada Radar.
Menurut Ujianto, kepadatan kendaraan khususnya roda dua terjadi sejak pukul 01.00, Rabu dini hari. Peningkatan pada tengah malam itu, sangat signifikan dan jumlahnya terus meningkat sampai menjelang sahur.
Dia mengaku, serangkaian upaya antisipasi sudah dilakukan untuk memperlancar lalu lintas pemudik dan mengurangi terjadinya resiko kecelakaan. Antisipasi tersebut diantaranya adalah menutup sejumlah median jalan disepanjang jalur Jl Brighjen Dharsono (By pass). Tujuan penutupan median jalan adalah untuk mengurangi konflik arus lalu lintas dengan masyarakat lokal.
Upaya lain yang dilakukan adalah dengan mengubah durasi lampu merah di sepanjang jalur pantai utara di wilayah Kota Cirebon. Selama arus mudik, durasi lampu merah arah Jakarta-Jawa Tengah atau sebaliknya menjadi lebih singkat. Perubahan durasi lampu merah selama arus mudik ini adalah untuk memperlancara lalu lintas pemudik dan mengurangi penumpukan kendaraan yang terlalu lama.
Sementara, data dari data volume kendaraan Pospam Losari, ada 60.663 roda dua dan 9062 roda empat yang melintasi pantura menuju Jawa Tengah dari kurun waktu 00.00 dinihari hingga 11.00 siang.
Lonjakan volume kendaraan ini dikarenakan pada Rabu (8/9) kemarin awal cuti bersama seluruh instansi pemerintah dan swasta yang ada di Jakarta dan sekitarnya dan diprediksikan akan terus bertambah ketika masuk H-1 hari ini.
Karena mengalami kenaikan jumlah kendaraan, jalur pantura pun dipadati oleh kendaraan bernopol Jakarta. Bahkan di sejumlah titik kendaraan padat merayap, seperti  di Pasar Mundu, ribuan kendaraan harus menurunkan kecepatannya, karena ada aktivitas pasar tradisional yang memakan sebagian bahu jalan. Bahkan, di titik tersebut sempat terjadi kemacetan panjang. Namun menjelang siang, arus kembali padat merayap.
Begitu juga di Gebang, bertepatan dengan hari pasaran, kondisi arus mudik dari pagi hingga siang hari terhitung lancar dan sesekali padat merayap. Tiap beberapa menit sekali, aparat kepolisian harus memberhentikan kendaraan, karena bergantian dengan penyeberang jalan.
Menurut Kapospam Gebang AKP Yulianto, meski volume kendaraan naik pihaknya tertolong dengan pembangunan fly over, sebab pembatas jalan ditutup sehingga konsentrasi penyebarangan menjadi satu titik. “Kita tidak repot mengatur warga yang mau mennyeberang, sudah tersedia tempat penyebarangan. selain itu, jala dilebarkan sehingga bisa digunakan 3 lajur,” paparnya.
Sementara itu, di pintu keluar tol Kanci, jumlah mobil pribadi masih stabil. Tidak terjadi antrian panjang menunggu tiket keluar.
Menurut Sentra Komunikasi Tol Kanci-Pejagan, Darli Mulyana, volume kendaraan pribadi yang keluar tol Kanci relatif tidak ada peningkatan. Namun Darli menyebutkan bahwa jumlah kendaraan menuju tol Pejagan meningkat. “Kurang lebih ada peningkatan 20 persen dari jumlah mobil pribadi yang menuju Jawa. Sedangkan kendaraan yang keluar dari tol Kanci masih stabil,” ujarnya.
Angka Kecelakaan
Angka kecelakaan selama arus mudik selama H-2 memang belum terlalu tinggi, namun dari pemudik yang mengalami kecelakaan lalu lintas ada juga yang dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Kepala Puskesmas Kedawung, dr H Budi Soenjaya kepada Radar mengatakan, kecelakaan lalu lintas sejauh ini sudah ada  5 kejadian di wilayah kerja Puskesmas Kedawung. Dari 5 kejadian, 1 korban dirujuk ke RS Gunung Jati karena kondisinya cukup serius, sedangkan 4 orang lagi diperbolehkan untuk pulang.

Tidak ada komentar:

link teman

>

warning